Doa agar mudah melunasi hutang

Kamis, 28 Februari 2013 // by Unknown // Label: // 0 komentar
Doa agar mudah melunasi hutangHutang dalam banyak keadaan merupakan penderitaan dan tekanan hidup tersendiri, terlebih bagi orang-orang yang kurang mampu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri dalam banyak kesempatan berlindung kepada Allah dari belitan hutang.


Hutang adalah tanggungan harta di pundak orang yang meminjam kepada pihak yang memberi pinjaman. Sebagai hak sesama hamba, hutang memiliki konskuensi yang berat di dunia dan akhirat. Jika seseorang memiliki hutang kepara orang lain, maka ia wajib membayar lunas hutang tersebut.
Seandainya seseorang yang memiliki hutang meninggal dunia, namun hutang-hutangnya belum dibayarkan secara lunas, maka hutang itu akan tetap menjadi tanggungan dirinya di alam kubur dan alam akhirat. “Segala dosa diampuni atas diri orang yang mati syahid, kecuali hutang.” sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sebagaimana diriwayatkan oleh imam Muslim.
Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Jika seorang laki-laki yang meninggal dan memiliki hutang dibawa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, maka beliau bertanya, “Apakah ia meninggilkan harta yang bisa untuk melunasi hutangnya?”
Jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau akan menshalatkan jenazahnya. Adapun jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu tidak memiliki harta untuk melunasi hutangnya, maka beliau bersabda, “Hendaklah kalian menshalatkan jenazah sahabat kalian ini!”
Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa salam telah mengajarkan beberapa doa agar seseorang mendapat kemudahan dari Allah Ta’ala untuk melunasi hutang-hutangnya. Berikut ini di antaranya.
Doa Pertama
Dari Abu Wail berkata: “Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “Wahai amirul mukminin, saya tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka bantulah saya!”
Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, “Maukah engkau apabila aku ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku. Dengan beberapa patah kata itu, seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan membayarkan hutangmu. Bacalah:  
اللهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal sehingga aku terhindar dari rizki yang haram dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga aku tidak meminta kepada selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563, Ahmad no. 1319 dan Al-Hakim no. 1973)
Doa Kedua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, belitan hutang dan penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa ketiga
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam berdoa dalam shalatnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا، وَفِتْنَةِ المَمَاتِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang.
Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda sering sekali berlindung dari hutang.”
Maka beliau menjawab, “Jika seseorang telah berhutang, maka jika berbicara niscaya ia (bisa) berkata dusta dan jika berjanji niscaya ia bisa mengingkari.” (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589)
Semoga Allah melindungi kita dari jeratan hutang dan semoga Allah memberi kita kemampuan untuk melunasi hutang kita saat kita terjerat oleh hutang. Wallahu a’lam bish-shawab.
(muhib almajdi/arrahmah.com)

Tetap Damai Bagaimanapun Jodoh Kita


Tetap Damai Bagaimanapun Jodoh KitaApakah ada di belahan bumi ini, seorang manusia yang dapat mengenal manusia lain 100% ? jawabannya pastilah tidak ada. Mungkin karena itulah ada pengkiasan yang mengatakan “dalamnya  laut bisa diukur, dalamnya hati  siapa tahu”. Maka seperti itu jugalah gambaran jodoh kita saat ini. Seseorang yang asing, dari lokasi antah berantah yang dipertemukan dengan kita, menjadi teman satu rumah kita, serta selalu bersama menghabiskan waktu. Tak jarang  hal itu menyisakan berbagai kesan di hati.
Kesan itu bernama kebahagiaan, kesyukuran, bahkan tak jarang sebuah penyesalan. Jodoh memang seharusnya bisa berarti kado terindah. tapi bagaimana kita menyikapinya jika ternyata jodoh kita tersebut menjadi musibah termanis yang akan menjadi bagian seumur hidup dari hidup kita?
Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah menerima. Memang tidak mudah, apalagi jika ternyata jodoh itu menjadi bagian dari takdir untuk menguji kita. Namun jika kita memutuskan untuk menerima terlebih dahulu, apapun dan bagaimanapun itu, paling tidak langkah selanjutnya inshaAllah akan mudah untuk dilakukan.
Di dunia ini tidak banyak manusia yang berhati luas untuk sekedar menerima untuk mengatasi masalahnya sendiri. Maka jadilah luar biasa dengan menjadi salah satu manusia ajaib itu, yang cukup handal untuk meluaskan hati dan membuka pikiran untuk berpikir jernih. Toh, jika masalah itu selesai atau menjadi mudah untuk diatasi, bukankah itu juga akan memperingan diri kita sendiri?.
Setelah belajar menerima, milikilah pola pikir, bahwa tidak ada sesuatu yang bisa berubah hanya dalam hitungan detik, menit atau hari. Apalagi menyangkut tentang watak, dan kebiasaan seseorang. Maka hal mutlak yang harus kita lakukan berikutnya adalah bersabar dalam mengubah atau memperbaiki kekurangan pasangan kita. Seperti halnya kita yang asing dan memiliki sifat dan latar belakang yang asing pula, seperti itu jugalah pasangan kita menilai diri kita. Jika kesabaran untuk menerima itu hilang, akan susah bagi kita untuk memperbaiki keadaan yang ada.
Selanjutnya, lakukanlah action nyata untuk sebuah perbaikan. Komunikasi yang cerdas dan pemahaman yang mendalam tentang bagaimanapun kondisi pasangan kita, bisa jadi salah satu sikap yang harus kita lakukan. Kebanyakan konflik rumah tangga berasal dari tidak sehatnya komunikasi antara kedua belah pihak. Banyak suami istri yang menganggap bahwa pasangan mereka bisa membaca pikirannya dan sudah seharusnya tahu tentang bagaimana keinginan yang lain. Namun disinilah justru letak kesalahannya. Bukankah kita semua adalah manusia biasa yang tidak bisa membaca pikiran orang lain dan masih sama-sama belajar untuk mengerti tentang bagaimana selera pasangan kita?.
Selain itu, belajar untuk peka terhadap apapun keadaan pasangan kita, juga harus kita lakukan. Paling tidak hal ini akan membuka jalan bagi kita untuk lebih mudah mengenalnya. Ada pelajaran manis yang bisa kita petik dari rumah tangga Rasulullah  Salallahu a’alaihi wassalam dengan istri beliau khadijah. Saat itu Nabi baru menerima wahyu pertama di Gua Hira’. Nabi shallallahu alaihi wasallam pulang ke rumah dan sang istri Khadijah melihat beliau dalam keadaan gemetar fisik dan hatinya. Beliau masuk dan berkata: “selimuti aku, selimuti aku…”
Beliaupun juga berkata: “Khadijah, aku khawatir diriku akan tertimpa musibah, aku khawatir diriku akan tertimpa musibah.”
Khadijah menjawab, “Bergembiralah, demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya. Engkau benar-benar jujur dalam ucapan, menjaga silaturahim, menanggung beban, memuliakan tamu dan membantu orang yang kesulitan.”
Subhanallah, itulah pelajaran berharga dari manisnya sebuah sikap memahami yang menyamankan. Khadijah tanpa protes dahulu saat melihat suaminya yang panik, dan malah sebaliknya, langsung memahami sang suami yang tengah khawatir dan panik tersebut dengan memberikan halusnya kata sebagai timbal balik, dan sikap membangun kepekaan.
Dia menyelimuti Rasulullah, dan menenangkan Beliau dengan berkata “Bergembiralah, demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu selamanya”. Sikap memahami yang dilakukan oleh Khadijah seperti ini mampu meredam susana hati Rasululah.
Selain itu, pilihan kata yang diucapkannya mampu menghilangkan kepanikan suaminya. Khadijah tahu bahwa kalimat yang intinya menyandarkan kenyamanan hanya kepada Allah adalah puncak kenyamanan dan kepasrahan bagi Rasulullah SAW. Cara berkomunikasi ibunda kita khadijah tersebut mengalir jujur dan bukan basa-basi, sehingga menyejukkan hati yang sedang panas, menenangkan jiwa yang sedang gemetar, serta memantapkan keyakinan akan pertolongan Allah.
Inilah Komunikasi dan pemahaman terbaik yang sangat dahsyat antara suami istri yang tanpa pelatihan berbelit, dan atau dengan konsep yang rumit. Semua berasal dari sebuah ketulusan. Ketulusan menerima pasangan kita apa adanya, sepaket dengan bagaimanapun keadaan atau kondisinya yang lalu, serta yang akan datang. Termasuk juga ketulusan untuk merangkul kembali mereka bangkit demi menjadi yang lebih baik.
Jika hati belum bisa kita didik dan masih sering protes serta mudah tersulut dengan apapun kekurangan pasangan kita, maka belajarlah untuk bersyukur lebih dalam, dan dalam lagi. Sudah selayaknya kita bercermin dengan melihat begitu banyak saudara kita yang belum dapat menikmati indahnya perkawinan. Masih banyak dari mereka yang masih harus melakoni ujian dalam hal belum datangnya jodoh. Sedangkan kita disini sudah dianugrahkan pasangan hidup kita dan tinggal menjaga serta merawatnya. Lantas mengapa kita masih bersikap yang tidak mencerminkan kesyukuran dan terimakasih kepada Allah?
Sebuah pernikahan banyak mengandung pelajaran. Namun hal ini hanya berlaku bagi pribadi yang mau belajar. Memang tidak mudah, dan tidak sesederhana yang kita pikirkan. Lalu mengapa kita harus menambah lagi dengan melibatkan hal yang bernama konflik yang semakin membuat repotnya suasana? Bukankah menyatukan dua kepala untuk sama-sama selalu dalam satu misi dan visi hidup saja sudah menyita banyak waktu?. Apalagi dia adalah jodoh kita, dimana kita akan menua bersama, menghabiskan sisa umur kita, dan berbagi aib serta menyimpan rahasia hanya untuk berdua. Lantas bagaimana mungkin kita bisa saling menguliti kekurangan masing-masing dan bukan malah bekerjasama memperbaikinya?
Dan yang terakhir…menikah, sejatinya adalah sebuah anugrah bagi kita. Maka jika konflik atau ganjalan tentang jodoh kita itu datang, make it simple saja… Ingatlah tentang awal niat kita menikah yang hanya untuk beribadah kepada Allah. ingatkan juga pasangan kita bahwa pernikahan adalah ladang amal bagi kita untuk meraih surga. Ketika pikiran sehat itu kompak dibentuk oleh kita dan pasangan, maka inshaAllah akan selalu ada kebersamaan dan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga kita. [sumber: VOA Islam]

Sekolah Islam dinilai sebagai institusi pendidikan terbaik di Inggris

// by Unknown // Label: // 0 komentar

Sekolah Islam dinilai sebagai institusi pendidikan terbaik di Inggris
Dengan prestasi para siswa yang mengagumkan, sekolah-sekolah Islam telah dinilai sebagai institusi belajar dengan prestasi tertinggi di Inggris.
Mereka “mencapai hasil mengagumkan dengan beberapa dari peserta didik kami yang paling mudah kena kritikan – mereka yang berkelakuan kurang baik di sekolah dasar dan mereka yang diasuh atua berasal dari keluarga berpenghasilan rendah,” ujar Hamid Patel, kepala sekolah SMA Perempuan Tauheedul Islam, salah satu lembaga pendidikan Islam terbaik, kepada The Muslim News, seperti dilansir Onislam.
Sekolah tersebut, yang terletak di kota industri Blackburn, adalah lembaga pendidikan dengan pencapaian tertinggi di kota Darwen, di North West England.
Prestasi murid yang tinggi menempatkan sekolah Islam tersebut secara nasional di atas sekolah-sekolah non-selektif.
Statistik dari Departemen Pendidikan Inggris juga menunjukkan bahwa Tauheedul Islam adalah sekolah terbaik di negara tersebut dengan prestasi yang diraih para siswanya yang di antaranya adalah mereka yang memiliki prestasi rendah saat di sekolah dasar.
Pencapaian ini bukanlah penghargaan pertama yang diterima oleh sekolah tersebut, beberapa tahun terakhir telah mendapat beberapa penghargaan.
Salah satunya pada Maret tahun lalu, sekolah Islam ini terpilih sebagai “Secondary School of the Year” oleh penghargaan tahunan Times Educational Supplement. 

Doa perlindungan dari godaan dan jebakan harta

// by Unknown // Label: // 0 komentar
Doa perlindungan dari godaan dan jebakan harta

Salah satu cobaan hidup yang sering Allah turunkan kepada orang-orang beriman adalah kemiskinan dan kekurangan harta. Banyak ulama, juru dakwah dan orang-orang shalih yang hidupnya kekurangan, sehingga sekedar untuk memenuhi kebutuhan pokoknya saja mereka menemui kesulitan.
Banyak di antara ulama, juru dakwah dan orang-orang shalih tersebut kemudian memilih cara-cara pintas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka menerjuni jalur-jalur rizki yang mengandung banyak syubhat, kesamaran dan percampur bauran antara rizki yang halal dan rizki yang haram. Sebagian mereka bahkan berani bertindak lebih jauh dan mencari rizki dengan cara yang jelas-jelas haram, misalnya riba, suap, dan korupsi.
Harta merupakan salah satu bentuk fitnah, yaitu ujian dan godaan yang sangat dikhawatirkan bisa menjerumuskan orang-orang beriman ke dalam kemaksiatan dan hal yang haram. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang shahih,
عَنْ كَعْبِ بْنِ عِيَاضٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: ” إِنَّ لكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً، وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ “
Dari Ka’ab bin Iyadh radhiyallahu ‘anhu berkata: Saya telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Setiap umat memiliki godaan yang menjerumuskan tersendiri dan godaan yang menjerumuskan umatku adalah godaan harta kekayaan.” (HR. Tirmidzi no. 2336, An-Nasai dalam AS-Sunan Al-Kubra no. 11795, Ahmad no. 17471, Al-Hakim no. 7896 dan Ibnu Hibban no. 3223. Hadits shahih)
Mencari rizki dengan cara yang haram tentu merupakan perbuatan dosa. Jika pelakunya adalah orang awam dan orang biasa, dampaknya tidaklah terlalu luas. Namun jika pelakunya adalah ulama, juru dakwah atau tokoh masyarakat, maka dampaknya akan sangat luas. Tidak saja mencoreng pribadi pelakunya, tindakan itu juga akan melunturkan kepercayaan masyarakat kepada dakwah Islam. Masyarakat akan kehilangan figure tokoh agama dan masyarakat yang bisa dijadikan teladan dalam kehidupan nyata.
Oleh sebab itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mengajarkan kepada umatnya untuk biasa berlindung dari keburukan godaan kekayaan dan kemiskinan. Kekayaan dan kemiskinan adalah ujian yang harus dihadapi dengan keimanan dan kesabaran. Ada orang yang jatuh karena ujian kemiskinan, sebagaimana ada orang yang jatu karena ujian kekayaan.  
Dari Aisiyah radhiyallahu ‘anha berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam biasa membaca doa:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ، وَفِتْنَةِ القَبْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ، وَشَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى وَشَرِّ فِتْنَةِ الفَقْرِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ قَلْبِي بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّ قَلْبِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ»
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksaan neraka; dari fitnah kubur dan siksaan kubur; keburukan fitnah kekayaan dan keburukan fitnah kemiskinan. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebutkan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.
Ya Allah, basuhlah hatiku dengan es dan embun…bersihkanlah hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau membersihkan kain putih dari kotoran…jauhkanlah aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan, perbuatan dosa dan jeratan hutang.” (HR. Bukhari no. 6377 dan Muslim no. 589)
Kekayaan bisa membuat orang kaya tak bersyukur, sehingga ia menghambur-hamburkan hartanya untuk hidup mewah, kikir, rakus, tidak peduli kepada penderitaan sesama, tidak mengeluarkan zakat dan hak-hak orang lain dalam hartanya. Adapun kemiskinan bisa membuat orang tak sabar, sehingga ia mengeluh, mendengki, dan melakukan perbuatan haram atau dosa guna mengejar harta. Semoga Allah melindungi kita dari keburukan godaan kemiskinan dan kekayaan. Wallahu a’lam bish-shawab.

Fakta Unik Mengenai Adzan

Rabu, 27 Februari 2013 // by Unknown // Label: , // 0 komentar

Setiap hari suara adzan selalu berkumandang, terlebih bagi negara yang mayoritas umatnya beragama islam. Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik.
1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat

Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat.

Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan

Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.

Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.

Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.

Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.

Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi

Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.

4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah

Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.

Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.

5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu

Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.

Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!
6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat

Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.

Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.
Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga kiamat terjadi. Subahanallah.
Sumber: Fakta Unik Mengenai Adzan 

Entri Populer